Loading...
Senin, 17 November 2014

Muhasabah

Muhasabah berarti introspeksi diri,
menghitung diri dengan amal yang telah
dilakukan. Manusia yang beruntung adalah
manusia yang tahu diri, dan selalu
mempersiapkan diri untuk kehidupan kelak
yang abadi di yaumul akhir.
Dengan melakasanakan Muhasabah, seorang
hamba akan selalu menggunakan waktu dan
jatah hidupnya dengan sebaik-baiknya, dengan
penuh perhitungan baik amal ibadah mahdhah
maupun amal sholeh berkaitan kehidupan
bermasyarakat. Allah SWT memerintahkan
hamba untuk selalu mengintrospeksi dirinya
dengan meningkatkan ketaqwaannya kepada
Allah SWT.
Diriwayatkan bahwa pada suatu ketika
Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a. melaksanakan
shalat shubuh. Selesai salam, ia menoleh ke
sebelah kanannya dengan sedih hati. Dia
merenung di tempat duduknya hingga terbit
matahari, dan berkata ;
« “Demi Allah, aku telah melihat para sahabat
(Nabi) Muhammad SAW. Dan sekarang aku
tidak melihat sesuatu yang menyerupai
mereka sama sekali. Mereka dahulu berdebu
dan pucat pasi, mereka melewatkan malam
hari dengan sujud dan berdiri karena Allah,
mereka membaca kitab Allah dengan
bergantian (mengganti-ganti tempat) pijakan
kaki dan jidat mereka apabila menyebut Allah,
mereka bergetar seperti pohon bergetar
diterpa angin, mata mereka mengucurkan air
mata membasahi pakaian mereka dan orang-
orang sekarang seakan-akan lalai (bila
dibandingkan dengan mereka).” »
Muhasabah dapat dilaksanakan dengan cara
meningkatkan ubudiyah serta
mempergunakan waktu dengan sebaik-
baiknya. Berbicara tentang waktu, seorang
ulama yang bernama Malik bin Nabi berkata ;
« “Tidak terbit fajar suatu hari, kecuali ia
berseru, “Wahai anak cucu Adam, aku ciptaan
baru yang menjadi saksi usahamu. Gunakan
aku karena aku tidak akan kembali lagi
sampai hari kiamat.” » [5]
Waktu terus berlalu, ia diam seribu bahasa,
sampai-sampai manusia sering tidak
menyadari kehadiran waktu dan melupakan
nilainya. Allah SWT bersumpah dengan
berbagai kata yang menunjuk pada waktu
seperti Wa Al Lail (demi malam), Wa An Nahr
(demi siang), dan lain-lain.
Waktu adalah modal utama manusia. Apabila
tidak dipergunakan dengan baik, waktu akan
terus berlalu. Banyak sekali hadits Nabi SAW
yang memperingatkan manusia agar
mempergunakan waktu dan mengaturnya
sebaik mungkin.
ﻧِﻌْﻤَﺘَﺎﻥِ ﻣَﻐْﺒُﻮْﻥٌ ﻓِﻴْﻬِﻤَﺎ َﻛﺜِﻴْﺮٌ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ، ﺍﻟﺼِّﺤَّﺔُ ﻭَ ﺍﻟﻔَﺮَﺍﻍُ
“Dua nikmat yang sering disia-siakan banyak
orang: Kesehatan dan kesempatan (waktu
luang).” (H.R. Bukhari melalui Ibnu Abbas r.a).

0 komentar:

Posting Komentar

 
TOP